Pengikut

Selasa, 17 Januari 2012

Fatality Di Pit Bintang KPC, Satu Pekerja Meninggal Dunia

Abraham Lagaligo
abraham@majalahtambang.com

Sangatta – TAMBANG. Musibah mewarnai kegiatan operasi PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Pit Bintang, Sangatta, Kalimantan Timur. Seorang pekerja meninggal dunia, setelah tertarik derasnya air pipa inlet di pit batubara, yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengirimkan dua Inspektur Tambang ke sana, guna melakukan investigasi. Saat ini, penyebab pasti kecelakaan tambang yang menimbulkan hilangnya nyawa (fatality) itu, masih dalam penyelidikan.

Seperti dituturkan sumber Majalah TAMBANG, insiden fatality itu terjadi pada Sabtu pagi menjelang siang, 14 Januari 2012, pukul 09.30 waktu Indonesia tengah (WITA). Kejadian bermula, saat dua karyawan kontraktor untuk crew pompa KPC, sedang mengurangi overflow air dari pipa inlet.

Mereka bekerja pada pipa inlet di posisi turunan, dengan ketinggian sekitar 40 meter. Untuk melihat aliran aktif dan tidak, seorang di antara menggunakan kaki. Saat itulah, satu kaki korban tertarik masuk ke pipa, akibat derasnya aliran air. Rekan yang bersamanya gagal menariknya ke atas.

Saat dievakuasi, kondisi korban cukup menyedihkan. Satu kakinya masuk ke pipa inlet, satu kaki lainnya berikut badan korban berada di ujung pipa inlet. “Team rescue saat evakuasi juga kesulitan dan harus menggunakan alat. Usia korban 26 tahun,” tambah sumber Majalah TAMBANG.

Kasubdit Keselamatan Pertambangan Minerba, Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Eko Gunarto membenarkan kejadian itu. Untuk itu, Eko telah menugaskan dua Inspekstur Tambang ke Pit Bintang KPC, sejak Minggu pagi, 15 Januari 2012.

“Kejadiannya Sabtu pagi, kami mendapat informasi Sabtu sore. Maka dari itu, Minggu pagi sudah kami tugaskan dua Indpekstur Tambang ke lokasi fatality. Tugas utama mereka mencari penyebab kecelakaan tambang itu,” ujar Eko kepada Majalah TAMBANG, Senin, 16 Januari 2012.

Menurut Eko, hingga Senin malam Inspektur Tambang masih bekerja, dan belum diperoleh kesimpulan penyebab pasti kecelakaan. Adapun jika ditemukan penyebabnya, Inspektur Tambang akan memberikan sejumlah rekomendasi kepada Kepala Teknik Tambang KPC.

Dari informasi lanjutan yang dikumpulkan media ini, korban fatality itu bernama Mashadi Alwi, asal Ponorogo Jawa Timur. Bapak seorang putri ini adalah karyawan PT Kaltim Nusa Etika (KNE), salah satu kontraktor KPC yang bermarkas di Kutai Timur.

Sumber: http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=5344

Wah sobat miners, selalu perhatikan Safety di dalam dunia kerja ya:) Apalagi kita tahu bahwa dunia kerja yang akan sobat miners hadapi adalah dunia kerja yang penuh dengan resiko2 kerja seperti kecelakaan dan lainnya yang bisa berakibat fatal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar